Kisah Wanita Malam

Kisah Mamah Muda Terpaksa Jadi Wanita Malam Setelah Cerai, Demi Anak Bisa Sekolah

"Saya seperti ini, karena bingung harus bagaimana? Sedangkan sebentar lagi anak saya mau masuk sekolah," ujar Retno.

Penulis: Anas Miftakhudin | Editor: Anas Miftakhudin
Tribunnews
Ilustrasi 

"Saya harus bisa hidup mandiri, apapun akan saya lakukan demi anak. Sebisa mungkin, gak mau membebani orangtua," katanya.

Kota Banjar meeupakan kota kecil di ujung timur Jabar. Daerah itu berbatasan dengan Jawa Tengah dan menjadi perlintasan wisatawan yang hendak wisata ke Pangandaran.

Retno ke Pangandaran, tak ada yang tahu apa pekerjaannya. Baik itu tetangga atau temannya.

"Orangtua enggak tahu saya kerja seperti ini," ucapnya.

"Saya baru sebulan disini (tempat kerjanya). Sebenarnya, Saya juga nggak mau hidup seperti ini, Saya juga ingin hidup bahagia seperti orang lain," akunya.

Ia mengaku, ingin hidup normal, membesarkan dan menyekolahkan anaknya hingga sarjana.

"Tapi, nasib berkata lain kang. Bikin pusing lah," kata Bunga.

Selama bekerja sebagai kupu-kupu malam, satu hal yang ia khawatirkan, saat anaknya tumbuh besar.

"Saya takut lama kelamaan anak saya tahu, ternyata bekerja seperti ini. Kalau misalnya, ada pekerjaan lain selain ini saya siap. Ya, syukur-syukur ada lelaki yang mau dan bertanggung jawab mau menikahi saya dengan kondisi seperti ini," ucapnya manja. (Tribun Jakarta)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved