Buya Syafii Maarif Meninggal Dunia
Buya Syafii Maarif Wafat Hari Jumat Benarkah Pertanda Khusnul Khatimah? Ini Penjelasan Ustadz
Buya Syafii Maarif tokoh umat islam Indonesia meninggal dunia pada hari Jumat 27 Mei 2022.
TRIBUNMATARAMAN.com - Buya Syafii Maarif tokoh umat islam Indonesia meninggal dunia pada hari Jumat 27 Mei 2022.
Kabar wafatnya guru besar bagi umat islam Buya Syafii Maarif ini diketahui pada pukul 10.15 WIB.
Buya Syafiii Maarif meninggal dunia dalam penanganan di Rumah sakit PKU Muhammadiyah Gamping.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nasir menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya Buya Syafii Maarif.
“Semoga beliau husnul khatimah, diterima amal ibadahnya, diampuni kesalahannya, dilapangkan di kuburnya, dan ditempatkan di jannatun na’im.
Haedar Nasir juga menyampaikan permohanan maaf kepada seluruh warga negara Indonesi, apabila Buya Syafii Maarif mempunyai kesalahan yang disengaja maupun tidak.
"Mohon dimaafkan kesalahan beliau dan do’a dari semuanya,” tutur Haedar.
Lantas apakah wafatnya Buya Syafii Maarif pada hari Jumat dinilai baik?
Bagi umat islam meninggal dunia pada hari jumat adalah sebuah impian.
Karena disebut jika meninggal dunia pada hari Jumat, maka jenazah tersebut insya Allah Khusnul Khatimah.
Seperti penjelasan Buya Yahya mengenai benarkah meninggal di hari jumat itu husnul khotimah.
Kala itu dia mendapati pertanyaan dari seorang jemaah kepadanya.
Buya Yahya pun memberikan penjelasan sebagaimana dalam video di kanal YouTube YouTube Putra Amild Semarang yang diunggah pada 20 Oktober 2015 silam.
Hingga saat ini, banyak orang yang mengatakan bahwa meninggal di hari Jumat pasti husnul khotimah.
Sebab, banyak orang berpendapat hari jumat itu hari yang mulia, termasuk ketika seseorang meninggal di hari tersebut.
Bagi umat Islam, hari Jumat merupakan hari paling spesial.
Dimana, disebutkan dalam sebuah hadist disebutkan bahwa Nabi Adam diciptakan pada hari Jumat.
Selain itu, Nabi Adam dimasukkan dan dikeluarkan dari surga juga di hari Jumat.
Buya Yahya menjelaskan tentang keutamaan meninggal di hari Jumat.
"Keutamaan orang yang meninggal hari Jumat adalah tanda Insyaallah bakal diampuni oleh Allah Subhanahu wata'ala.
Makanya kalau mati hari Jumat itu dipilih oleh Allah Subhanahu wata'ala," kata Buya Yahya.
Dia menambahkan, seseorang tidak bisa memilih kapan dia akan mati, karena semua telah ditetapkan oleh Allah.
Sehingga tidak bisa jika seseorang terlalu menganggap remeh masalah kematian dengan harapan atau keinginan bisa mati di hari Jumat.
"Saya pengen mati hari Jumat, belum tentu dikasih.
Jadi itu karunia dari Allah Subhanahu wata'ala, seperti meninggalnya seseorang dengan kemampuan untuk mengucapkan kalimat syahadat juga kemuliaan, mati di hari Jumat kemuliaan," terang Buya Yahya.
Buya Yahya juga mengungkapkan bahwa adanya kematian di hari Jumat adalah sebagai pengingat untuk berbaik sangka kepada orang yang telah meninggal tersebut.
"Itu hanya cara melihat orang yang sudah mati di hari Jumat kita husnudzoni, bahwasanya Insyaallah matinya adalah mati husnul Khotimah. Mati baik dimuliakan oleh Allah," sebutnya.
Perihal apakah semua orang yang meninggal di hari Jumat sudah pasti husnul khotimah, kata Buya Yahya jangan berkata pasti.
"Jangan berkata pasti, karena mungkin ada dosa yang menjadikan tidak diampuni oleh Allah, kesyirikan dan seterusnya," ungkap Buya Yahya.