Berita Kediri

Bupati Mas Dhito Tak Ingin Produksi Pakaian Khas Kediri Dikuasai Pembatik Luar Kabupaten

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana tak ingin pembatik dari luar Kabupaten Kediri kuasai produksi pakaian khas yang baru saja dilaunchingnya. 

Editor: faridmukarrom
Pemkab Kediri
Sosialisasi pakaian khas di kantor Dirparbud. Bupati Mas Dhito ingin bangkitkan kembali pembatik lokal untuk membuat pakaian batik khas. -- 

Laporan wartawan Lutfi Husnika

TRIBUNMATARAMAN.COM | KEDIRI - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana tak ingin pembatik dari luar Kabupaten Kediri kuasai produksi pakaian khas yang baru saja dilaunchingnya. 

Dengan pakaian khas ini, pihaknya menginginkan pembatik Kabupaten Kediri yang benar merasakan dampak dari diluncurkannya pakaian khas tersebut. 

Baca juga: Dinas Sosial Kabupaten Kediri Segera Terjunkan Tim Trauma Healing Atas Peristiwa Berdarah Riyanto

Hal ini disampaikannya melalui Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Kediri, Adi Suwignyo. 

“Ini peluang emas. Apalagi di musim pandemi, masih bisa berkarya membuat pakaian khas. Jangan sampai peluang emas ini diambil oleh pembatik luar Kabupaten Kediri,” ujar pria yang sering disapa Wignyo ini, Sabtu (2/4/2022). 

Baca juga: Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1218, Bupati Kediri Napak Tilas ke Titik Nol Prasasti Harinjin

Menurut Wignyo, keinginan Mas Dhito agar pembatik Kabupaten Kediri segera mencetak massal pakaian khas ini bukan tanpa sebab. 

Wignyo menjelaskan, selain karena faktor sebagai masyarakat yang mempunyai pakaian khas ini serta tanggung jawab untuk melestarikan, hal ini juga untuk menumbuhkan kembali ekonomi kreatif di Kabupaten Kediri. 

Sosialisasi pakaian khas di kantor Dirparbud. Bupati Mas Dhito ingin bangkitkan kembali pembatik lokal untuk membuat pakaian batik khas.
--
Sosialisasi pakaian khas di kantor Dirparbud. Bupati Mas Dhito ingin bangkitkan kembali pembatik lokal untuk membuat pakaian batik khas. -- (Pemkab Kediri)

Untuk itu, pihaknya bersama Tim Kajian Pakaian Khas Kabupaten Kediri memberikan sosialisasi mengenai pakain khas ini. Baik bentuk, motif maupun pakem yang digunakan dalam pakaian khas tersebut. 

 

“Secara detail sudah diberikan pemahaman tentang ciri khas baju khas kediri. Terutama, batik khas kita yang nantinya dapat dikenal dan dikenakan oleh masyarakat secara umum,” terangnya. 

 

Terlebih, lanjut Wignyo, nantinya Mas Dhito akan mewajibkan ASN untuk mengenakan pakaian khas sebulan sekali. 

 

Untuk harinya, Wignyo menjelaskan Mas Dhito bersama Diparbud dan DK4 masih akan berkordinasi lebih lanjut. Apakah dipakai di Kamis minggu pertama atau terakhir. 

 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved