Berita Tulungagung
Ada Kawah Purba Besar di Selatan Gunung Budheg Tulungagung, Lebarnya Mencapai 2,7 Km
Tim dari Pusat Survei Badan Geologi Bandung mengungkap adanya kawah purba di sebelah selatan Gunung Budheg Tulungagung. Lebarnya 2,7 km.
Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.com | TULUNGAGUNG - Tim dari Pusat Survei Badan Geologi Bandung mengungkap adanya kawah purba di sebelah selatan Gunung Budheg Tulungagung.
Hal ini disampaikan saat Forum Group Discussion (FGD), untuk mempresentasikan hasil penelitiannya di Bappeda Tulungagung, Rabu (23/3/2022).
"Ada aspek geologi dan arkeologi penelitian kami selama di Tulungagung. Untuk aspek geologi kami fokus di Gunung Budheg," terang Hidayat, Kepala Tim Pusat Survei Geologi Bandung.
Hidayat melanjutkan, dari studi literatur menunjukkan Gunung Budheg adalah gunung purba.
Gunung ini diperkirakan terbentuk sekitar 3 juta tahun yang lalu.
Selain itu dari citra topografi atau satelit menunjukkan, ada kawah purba yang terbentuk di selatan gunung.
Tim sempat meneliti pusat kawah ini sampai di Tumpak Celeng di Dusun Bangak, Desa Pelem, Kecamatan Campurdarat.
Namun diperkirakan pusat kawah masih jauh ke arah selatan lagi.
Sementara di sekitar Padukuhan Sendang Dusun Kendit, Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat material kawah ditemukan semakin dangkal.
"Jadi kami temukan anomali resistivitas yang tinggi di bawah permukaan. Semakin ke selatan semakin tinggi anomalinya," papar Hidayat.
Anomali itu ditafsirkan sebagai batuan beku berukuran massif.
Hidayat menduga Gunung Budheg adalah manifestasi batuan terobosan di pinggir kawah purba.
Diperkirakan dulunya ada gunung yang lebih besar dari Gunung Budheg saat ini.
Gunung ini lalu erupsi sehingga menyisakan bekas kawah purba.
Semakin ke utara anomali resistivitas tadi semakin dangkal, sementara ke selatan semakin dalam.
Hal ini menunjukkan pusat kawah ada di arah selatan, dan semakin ke utara ke arah Gunung Budheg semakin menuju tepian kawah.
Sehingga disimpulkan Gunung Budheg saat ini adalah tepian kawah purba tersebut.
Sementara area kawah saat ini menjadi pegunungan yang lebih rendah dari Gunung Budheg, ada yang jadi permukiman dan area persawahan.
"Kalau kita mengukur lagi di sebelah selatan, akan ditemukan bodinya secara komprehensif. Pusatnya mungkin lebih ke selatan lagi (dari Tumpak Celeng)," ungkap Hidayat.
Terkait aktivitas kawah purba di masa kini, diketahui tidak ada aktivitas seismik.
Masih menurut Hidayat, pada kawah yang aktif biasanya akan ada aktivitas seismisitas, ada goncangan kecil yang tercatat.
Namun berdasar data jaringan seismik BMKG tidak ada getaran baru di sekitar kawah purba ini.
Sehingga diyakini kawah ini tidak aktif lagi.
"Ini berdasar data jaringan seismik BMKG. Kalau mau memastikan, pelu penelitian seismik yang lebih rapat," pungkasnya.
Kajian yang dilakukan Badan Geologi Bandung ini dilakukan di kawasan aspiring Geopark Tulungagung.
Hasil kajian ini nantinya akan dipakai untuk dokumen penetapan Geopark yang sudah diusulkan, salah satunya Gunung Budheg.
Saat ini Gunung Budheg menjadi salah satu destinasi wisata yang cukup terkenal.
Sebab lokasinya yang tidak jauh dari wilayah kota, dan rutenya yang mudah diakses digemari para pesepeda.
Gunung ini juga menawarkan keindahan sunrise di puncaknya.
Dalam kondisi normal gunung ini diserbu wisatawan yang ingin menyambut pagi di puncaknya setiap akhir pekan. (David Yohanes)