Berita Sumenep
Polda Jatim Bentuk Tim Khusus Untuk Usut Pelanggaran Protap Dalam Penembakan Begal di Sumenep
Polda Jatim bentuk tim khusus untuk mengevaluasi tindakan penembakan terhadap terduga pelaku begal di Sumenep oleh sejumlah polisi berpakaian preman
Reporter: Luhur Pambudi
TRIBUNMATARAMAN.com | SURABAYA - Polda Jatim membentuk tim khusus untuk mengevaluasi tindakan penembakan terhadap terduga pelaku begal di Sumenep oleh sejumlah polisi berpakaian preman.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto mengatakan, tim khusus yang dibentuk tersebut terdiri dari Itwasda Polda Jatim dan Bidang Profesi & Pengamanan (Propam) Polda Jatim.
Kini, timsus tersebut masih terus bekerja untuk melakukan serangkaian tahapan analisis atas peristiwa tersebut.
Baca juga: Penembakan Begal di Sumenep Disebut Salahi Prosedur, ini Kata Polisi
Perihal mekanisme lanjutan atas penanganan tindakan anggota tersebut serta berapa jumlah anggota yang sedang diperiksa, Dirmanto enggan merinci.
"Polda Jatim melakukan evaluasi terhadap tindakan tersebut dengan membentuk tim dari Itwasda dan Propam Polda Jatim," ujarnya, Rabu (15/3/2022).
Diberitakan sebelumnya, polisi berpakaian preman menembak Herman (24), warga Ganding, Sumenep, karena melakukan aksi begal.
Warga Desa Gadu Timur itu ditembak beberapa kali setelah tak menggubris tembakan peringatan polisi.
Bahkan meski sudah tak berdaya, dalam video yang viral di media sosial, tampak polisi masih meluncurkan tembakan ke arah tubuhnya.
Setidaknya, terdengar 6 kali letusan dari pistol polisi.
Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti Sutioningtyas mengatakan, Herman, diduga pelaku begal, tidak mengindahkan tembakan peringatan petugas.
"Dari petugas memberikan tembakan peringatan, tetapi tidak diindahkan oleh pelaku (Herman)," ujarnya saat ditemui awak media, Senin (14/3/2022).