Beeita Kediri
Kuasa Hukum Pelapor Rekayasa Sertifikat Vaksin Minta Polisi Panggil Sekda & Inspektorat Kota Kediri
Bisa saja saudara mengelak, karena kami tidak memegang pistol, lain kalau yang meminta keterangan ini aparat penegak hukum yang memegang pistol.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Anas Miftakhudin
TRIBUNMATARAMAM.COM I KEDIRI - Dokter Catherina Pipit Hapsari, pelapor dugaan rekayasa data vaksinasi di RSUD Gambiran memenuhi panggilan penyidik untuk dimintai keterangan di Satreskrim Polres Kediri Kota, Jumat (4/3/2022).
Kuasa hukum pelapor, GMR Santoso SH, menjelaskan kliennya memberikan keterangan seputar kronologi terbitnya sertifikat vaksin atas nama tiga orang pada 1 Februari 2022 di RSUD Gambiran.
Dalam kesempatan itu, Santoso meminta kepolisian memanggil Sekretaris Daerah Kota Kediri, Bagus Alit dan Kepala Inspektorat Kota Kediri, Wahyu Kusuma Wardhani untuk dipanggil dan dimintai keterangan.
"Kami tadi menyarankan pada penyidik untuk memanggil inspektorat dan juga sekda untuk dimintai keterangan, karena interogasi klien kami kan di ruang khusus Sekretariat Daerah di Balai Kota Kediri," ungkap Santoso.
Dijelaskan, pada waktu memeriksa kliennya, Kepala Inspektorat Wahyu Kusuma, mengatakan bahwa inspektorat sudah menghubungi ketiga orang yang diduga menerima sertifikat vaksin dengan data fiktif (tidak dilakukan penyuntikan).
"Mestinya kan sudah clear, tinggal orang yang diduga menerima itu dimintai keterangan, pasti akan tahu siapa pelaku yang melakukan entry data," jelas Santoso.
Dari ketiga penerima sertifikat vaksin fiktif, kliennya dr Catherina sama sekali tidak kenal. Tapi kliennya dipojokkan, dengan adanya interogasi, disuruh membuat surat pernyataan.
"Itu kan memojokkan. Padahal tanggal 1 Februari itu (saat sertifikat vaksin terbit), sedang tidak ada di RSUD Gambiran, sedang tidak bertugas vaksin. Ini aneh dan ada tanda tanya besar," jelasnya.
Selain itu kata Santoso, ada kata-kata yang menurutnya memojokkan dan menuduh, sekaligus mengancam.
"Bisa saja saudara mengelak, karena kami tidak memegang pistol, lain kalau yang meminta keterangan ini aparat penegak hukum yang memegang pistol, nggak perlu kan seperti itu? Kok ada ancaman seperti itu," ujarnya.
Sementara saat pemeriksaan penyidik ada sekitar 17 pertanyaan yang diajukan kepada dr Catherina Pipit Hapsari.
Santoso berharap laporannya ditindaklanjuti dan yakin penyidik di Polres Kediri Kota bekerja dengan profesional supaya laporannya bisa terungkap siapa pelakunya
Diberitakan sebelumnya, dr Catherina Pipit Hapsari, melaporkan dugaan rekayasa data di aplikasi PCare vaksin di RSUD Gambiran, Kota Kediri ke Mapolres Kediri Kota pada, Jumat (25/2/2022).
Dokter Catherina menjelaskan, dugaan rekayasa data tersebut setelah adanya data masuk sistem PCare tiga orang dewasa dosis pertama dengan jenis vaksin Sinovac pada 1 Februari 2022.
Padahal di tanggal tersebut bertepatan dengan hari libur nasional, Hari Imlek, sehingga tidak ada kegiatan vaksinasi di RSUD Gambiran, Kota Kediri.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/mataraman/foto/bank/originals/Rekayasa-sertifikat-vaksin.jpg)