Hasil Tes PCR Versi PT LIB dan Versi Tes Mandiri Berbeda, Persebaya dan Arema FC Sikapi Berbeda
Saat melakukan tes mandiri, sejumlah pemain klub Liga 1 mendapat hasil tes PCR yang berbeda dengan tes PCR yang difasilitasi PT LIB.
Minggu, 6 Februari 2022, Menyusul keluar hasil tes PCR dari LIB, Persebaya melakukan tes mandiri. Tes usap dilakukan pukul 11.30 WITA. Hasil tes diterima Persebaya hari itu juga pada Pukul 16.50 WITA.
Hasilnya, Taisei Marukawa, Bruno Moreira, Arif Satria, Alwi Slamat dan Ricky Kambuaya dinyatakan negatif. Hasil tes dikeluarkan : RS Umum Bali Jimbaran (sama seperti LIB).
Hasil tes mandiri ini masuk di aplikasi Peduli Lindungi. Atas hasil tes PCR yang berbeda tersebut. Berikut beberapa sikap Persebaya :
Meminta LIB untuk melakukan evalusi proses tes PCR Covid-19.
Klub diberi kebebasan atau pilihan melakukan tes PCR mandiri yang hasilnya sah dan diakui sebagai dasar untuk menentukan pemain bisa bermain dan ofisial bisa masuk ke area stadion pertandingan.
Untuk itu, LIB bisa menunjuk Rumah Sakit atau Laboratorium yang kredibel sebagai rujukan dilakukannya tes PCR mandiri.
Juga Dialami Arema FC
Sebelumnya penyerang Arema FC, Muhammad Rafli yang terpapar Covid-19 saat membela Timnas Indonesia, juga membagikan hasil tesnya lewat akun Instagram pribadinya.
Menantu Waketum PSSI itu mendapat hasil berbeda ketika melakukan tes PCR.
Ia dinyatakan positif usai jalani tes PCR bersama Timnas Indonesia. Setelah itu ia melakukan tes PCR di tempat berbeda dan hasilnya negatif.
Akibatnya kini Rafli masih belum bisa bergabung bersama tim Arema FC karena harus menjalani karantina.
Terkait simpang siur hasil tes yang berbeda-beda, Dokter Tim Arema FC menilai hasil beda dalam tes Covid-19 itu wajar terjadi, termasuk soal hasil tes M Rafli yang saat ini masih positif.
"Wajar hasil berbeda. Tidak perlu bingung karena hasil negatif kemungkinan swab-nya kurang akurat, sehingga jumlah sampel yang terkumpul tidak signifikan atau saat pengolahan sampel ada sesuatu yang membuat hasilnya negatif. Di dunia medis perbedaan tes hal yang wajar, diatasi dengan melakukan tes ketiga," kata Nanang Tri Wahyudi pada Surya, Senin (7/2/2022).
"Ada istilah false negative, hasilnya negatif padahal aslinya positif," tambahnya.
Nanang menjelaskan, apabila hasil tes pertama dan kedua hasilnya berbeda, maka pasien dapat melakukan tes ketiga untuk memastikan atau digunakan sebagai pegangan.
"Iya benar. Hasil yang positif tadi berarti kemungkinan false positive, terbaca positif padahal negatif, kemungkinan sampelnya terkontaminasi. Hal yang umum di dunia medis," jelasnya.(amn/myu)