Berita Tulungagung
Sejarah Pindahnya Klenteng Tjoe Tik Kiong Tulungagung, Lebih Dekatkan Mak Co ke Sungai Ngrowo
Klenteng Tjoe Tik Kiong di Tulungagung sudah ebrusia 156 tahun. Klenteng ini semula ada di depan Pasar Wage. Namun pindah ke dekat Sungai Ngrowo
Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.com | TULUNGAGUNG - Klenteng Tjoe Tik Kiong adalah salah satu bangunan tua di Kabupaten Tulungagung yang masih aktif digunakan hingga sekarang.
Klenteng di Jalan WR Supratman 10 ini sudah ada sejak 156 tahun silam.
Namun eksistensi tempat ibadah umat Tri Dharma di Kabupaten Tulungagung ini jauh lebih tua.
Menurut Bio Ma atau pelayan Klenteng Tjoe Tik Kiong, Tjio Jinjin, dulunya lenteng ini didirikan di area depan Pasar Wage Tulungagung.
"Tempatnya ada di Jalan Ceplokpiring. Sekarang difungsikan untuk toko," terang Jinjin.
Keberadaan Klenteng ini tidak lepas dari komunitas imigran asal Tiongkok.
Mereka lalu membuat komunitas dan sepakat untuk membuat sebuah tempat ibadah Tri Dharma.
Namun tidak ada catatan kapan klenteng ini didirikan di sekitar Pasar Wage Tulungagung.
"Sampai sekarang saya belum dapat data pastinya. Senior-senior klenteng juga tidak ada yang tahu," sambung Jinjin.
Tahun 1866, tepatnya pada tanggal 31 Mei klenteng dipindahkan ke lokasi yang ada saat ini.
Alasannya saat itu lokasi baru lebih luas dan representatif untuk tempat peribadatan umat.
Selain itu lokasinya juga lebih pas bagi Mak Co, dewa utama klenteng ini.
Mak Co diketahui sebagai dewa laut, yang artinya mempunyai unsur air.
Karena itu klenteng baru ini dibangun tepat menghadap ke Sungai Ngrowo, hanya dipisahkan jalan raya.
Beda di tempat lama yang terpisah cukup jauh dari Sungai Ngrowo.