Harga Minyak Goreng 14 Ribu

Tidak Ditemukan Minyak Goreng Harga Rp 14.000 di Pasar Tradisional di Tulungagung

Sampai saat ini, di pasar-pasar tradisional di Tulungagung belum ditemukan minyak goreng seharga Rp 14.000 per liter.

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo melihat stok minyak goreng yang dijual pedagang di Pasar Bandung.  

TRIBUNMATARAMAN.com | TULUNGAGUNG - Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo bersama Forkopimda memantau harga minyak goreng di pasar tradisional, Rabu (26/1/2022).

Hasilnya, harga minyak goreng rata-rata Rp 20.0000 per liter dan belum ditemukan harga Rp 14.000 per liter.

Dua pasar yang dikunjungi Bupati dan Forkopimda adalah Pasar  Bandung dan Pasar Campurdarat.

"Harganya masih tinggi karena kulakan lama," ucap Bupati setelah tertanya langsung ke beberapa pedagang bahan pokok.

Baca juga: Disperdagin Kota Blitar Masih Susun Mekanisme Distribusi Minyak Goreng Rp 14 Ribu/Liter di Pasar

Lanjut Bupati, sebelumnya pemerintah pusat memang telah menetapkan harga Rp 14.000 per liter.

Namun harga itu belum bisa diaplikasikan pedagang, karena mereka masih menjual stok lama.

Mereka belum menjual minyak goreng program pemerintah pusat itu.

"Sebelumnya kami baru dapat 2.500 liter, dan sudah habis disalurkan semua,"  ungkap Maryoto.

Lanjut Bupati, program pemerintah pusat ini akan pelan-pelan diterapkan.

Para pedagang yang sudah didata akan menyalurkan minyak Rp 14.000 per liter.

Dalam minggu ini  diharap harga minya goreng sudah bisa mulai diturunkan.

Seorang pedagang di Pasar Bandung, Nuryatin, mengaku masih menjual minyak stok lama.

Minyak bermerek ini dulunya dibeli seharga Rp 19.000 dalam kemasan 1 liter, lalu dijual lagi Rp 20.000.

Ada pula merek lain dijual dengan harga tak jauh beda, Rp 9.500 untuk kemasan setengah liter.

"Memang banyak pembeli yang kecewa, karena mereka harapannya dapat yang Rp 14.000. Mereka akhirnya balik tidak jadi beli," ucap Nuryatin. 

Sementara seorang pedagang di Pasar Campurdarat, Ali Siswanto, mengaku harga minyak goreng rata-rata Rp 40.000 - Rp 41.000 per dua liter.

Namun minyak kemasan ini barangnya sulit ditemukan.

Karena itu para pedagang menjual minyak kemasan ulang, dalam wadah botol air mineral.

Minyak dari kemasan jeriken dimasukkan ke dalam botol bekas, lalu dijual per kilogram.

Ia mencontohkan, minyak goreng merek Dorang yang dikemas ulang dijual Rp 21.000 per kilogram.

"Jadi jualnya bukan literan, tapi ditimbang per kilo. Sekarang yang banyak diminati malah yang ini," ucapnya sambil menunjuk ke stok minyak kiloan yang tersisa dua botol.

Sebelumnya Tribunmataraman sudah mencoba mencari stok minyak Rp 14.000 per liter.

Di semua Indomaret dan Alfamart di wilayah kota tidak ada stok yang tesedia.

Lalu di swalayan Belga di Jalan Diponegoro, stok minyak program pemerintah ini juga tidak tersedia.

Terakhir di Swalayan Bravo di Jalan Mayor Sujadi, stok minyak Rp 14.000 ini masih tersedia.

Namun ada peringatan, setiap orang hanya dibolehkan membeli satu liter.

Kemasan 5 liter yang dijual Rp 70.000 juga kosong.

Sementara pantauan di pasar tradisional besar, seperti Ngemplak tidak ditemukan minyak Rp 14.000 per liter. (David Yohanes) 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved