Berita Tulungagung

Perpustakaan di Tulungagung Normal Kecuali Perpustakaan Keliling, Drop Book ke Lapas Tetap Berjalan

Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kabupaten Tulungagung kini telah melayani secara penuh.

Penulis: David Yohanes | Editor: Anas Miftakhudin
TribunMataraman.com/David Yohanes
Suasana ruang baca di Perpusda Tulungagung.  

TRIBUNMATARAMAN.COM I TULUNGAGUNG - Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kabupaten Tulungagung kini telah melayani secara penuh.

Sebelumnya Perpusda Tulungagung membatasi layanan selama pandemi virus Corona.

Para anggota maupun pengunjung bisa membaca di lokasi, sehingga memudahkan jika akan mengerjakan tugas di sini.

"Secara penuh baru dimulai pada November 2021, sekitar tanggal 20," terang Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tulungagung, Heru Junianto.

Sebelumnya layanan perpustakaan hanya dibatasi untuk 20 pengunjung saja.

Itu pun hanya melayani peminjaman dan tidak ada baca di tempat.

Kini Perpusda sudah melayani secara penuh, tempat duduk masih diatur untuk menerapkan protokol kesehatan.

Selama 2021, Perpusda Tulungagung hanya menerima 3.610 kunjungan.

Rendahnya kunjungan ini karena adanya pembatasan selama masa pandemi.

Padahal dalam situasi normal setiap tahun adan puluhan ribu kunjungan.

"Mayoritas kunjungan dari kalangan mahasiswa dan pelajar. Biasanya mereka cari referensi untuk mengerjakan tugas," sambung Heru.

Namun layanan perpustakaan keliling dengan mobil dan motor roda tiga belum sepenuhnya pulih.

Layanan ini dihentikan selama pandemi, karena dianggap mengundang kerumunan.

Sedangkan layanan drop book di Lapas Kelas IIB Tulungagung tetap berjalan.

"Kalau drop book itu, kami kirim buku-buku yang dibutuhkan ke Lapas. Nanti 10 hari kemudian diambil, diganti buku baru," papar Heru.

Perpusda Tulungagung mempunyai anggota sebanyak 28.847 orang.

Di dalam koleksi buku fisik sebanyak 52.693 eksemplar, terdiri dari 27.356 judul.

Sedangkan koleksi buku elektronik (ebook) sebanyak 659 eksemplar yang terdiri dari 639 judul.

Selama 2021 kemarin Perpusda Tulungagung mendapat alokasi Rp 9.000.000 untuk menambah 108 eksemplar buku.

Sedangkan tahun 2022 ini Perpusda telah mengajukan anggaran penambahan buku sebesar Rp 25 juta.

Namun usulan ini tidak mendapat persetujuan.

"Jadi tahun ini tidak ada pengadaan buku baru. Karena pengajuan anggaran kita tidak disetujui," ungkap Heru.

Penambahan buku biasanya untuk merespons kebutuhan buku dari anggota.

Mereka setiap tahun memberi masukan buku apa saja yang dibutuhkan dan perlu ditambahkan dalam koleksi.

Perpusda Tulungaguang membina 373 Perpustakaan sekolah, dan 14 taman baca masyarakat.

Selain itu ada juga 81 Perpustakaan Desa di bawah pembinaannya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved