Berita Tulungagung
Jadi Basis Pekerja Migran, Tulungagung Waspadai Penyebaran Omicron
Dinkes Tulungagung mewaspadai masuknya covid-19 varian Omicron. Apalagi Tulungagung jadi basis pekerja migran ke luar negeri.
Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
TRIBUNMATRAMAN.COM, TULUNGAGUNG
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung tengah mewaspadai varian Covid-19 Omicron selepas natal dan tahun baru.
Salah satunya kemungkinan penyebaran virus ini melalui kepulangan pekerja migran dari luar negeri.
Sebab Kabupaten Tulungagung merupakan salah satu basis tenaga kerja migran di wilayah Jawa Timur.
Selain itu kewaspadaan juga ditujukan kepada warga yang baru bepergian ke luar negeri.
"Kami bekerja sama dengan imigrasi, karena sebagian besar (penyebaran) dari tenaga kerja dan pelancong ke luar negeri," terang Kepala Dinkes Tulungagung, dr Kasil Rokhmat.
Data kepulangan para buruh migran maupun warga dari luar negeri ini sudah terekam di bandara.
Selama di bandara mereka juga melakukan swab untuk memastikan kondisi kesehatannya.
Data mereka kemudian dikirim ke daerah asalnya untuk diawasi lebih lanjut.
"Di sini juga ikut mengawasi. Data mereka disebar di setiap Puskesmas," sambung dr Kasil.
Puskesmas yang jadi ujung tombak pengawasan orang dari luar negeri ini, sesuai daerah masing-masing.
Jika muncul gejala, maka akan langsung diambil tindakan medis.
Selain itu pelacakan kontak erat juga dilakukan, dengan tracing , testing, dan treatment (3T).
"Tempat isolasi telah disiapkan, meski belum diaktifkan. Rumah sakit darurat Covid-19 juga sudah disiapkan," ungkap dr Kasil.
Selain pemantauan para pelaku perjalanan dari luar negeri, Dinkes juga menyiapkan kelengkapan medis.
Seperti ketersediaan oksigen untuk para pasien yang membutuhkan bantuan pernafasan.
Dinkes Tulungagung dan jaringan fasilitas kesehatan yang ada juga mengawasi situasi Covid-19 pascalibur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Sebab dari kasus tahun-tahun sebelumnya, selalu terjadi lonjakan kasus setelah libur Nataru.
"Dua minggu pascanataru kami waspada jika ada gejala yang muncul di masyarakat," pungkas dr Kasil. (David Yohanes)