Berita Trenggalek
Bupati Trenggalek Ajak Pengusaha Swasta Turut Serta Tangani Kemiskinan Lewat Zakat
Bupati Trenggalek mengajak para pengusaha swasta untuk turut menangani masalah kemiskinan di Kabupaten Trenggalek dengan berzakat.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.com | TRENGGALEK - Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mengajak para pengusaha swasta untuk turut menangani masalah kemiskinan di Kabupaten Trenggalek dengan berzakat.
Zakat yang dimaksud bisa disalurkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Trenggalek untuk disalurkan kepada sasaran-sasaran.
Ajakan itu direspons positif salah satunya oleh PT BPRS Karya Mugi Sentosa.
Perusahaan itu menyalurkan zakat melalui Baznas Trenggalek, Selasa (21/12/2021). Penyaluran zakat diberikan secara simbolis kepada Bupati Trenggalek.
"Ini ada penyaluran zakat dari sebuah perusahaan. Harapannya nanti bisa menyemangati perusahaan-perusahaan yang lain agar tidak hanya tertib berusaha secara administrasi dan tertib pajak, namun juga tertib zakat," ungkap dia.
Pria yang akrab disapa Mas Ipin itu menjelaskan, peran serta berbagai pihak termasuk swasta untuk menangani masalah kemiskinan saat pandemi sangat dibutuhkan.
"Mengingat sejak pandemi covid-19 selama 2 tahun terakhir, terjadi kenaikan angka kemiskinan sebesar 2 persen. Sehingga peran serta berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk membantu mengatasi hal tersebut," sambungnya.
Penyaluran zakat melalui Baznas juga didorong agar sesuai sasaran.
"Nanti Baznas juga punya rencana, dana ini digunakan untuk apa. Jadi akan dimanfaatkan secara tepat kepada Asnaf dan kepada mereka yang membutuhkan," tutur dia.
Zakat dari BPRS Karya Mugi Sentosa rencananya akan dipakai untuk pemberdayaan ekonomi.
Baznas akan memakai dana zakat tersebut untuk membuat 30 gerobak UMKM yang akan diberikan kepada pelaku usaha yang membutuhkan.
"BPRS kami memang diwajibkan mengeluarkan zakat perusahaan sesuai ketentuan yang ada di PT BPRS sendiri. Ini kami distribusikan, kami serahkan kepada Baznas," kata Direksi BPRS Karya Mugi Sentosa, Didik Supradana.
Mas Ipin melanjutkan, zakat yang disalurkan melalui Baznas Trenggalek masih didominasi oleh aparatur sipil negara (ASN). Yakni sekitar 90 persen.
"Kami berharap apabila swasta bisa masuk dan zakatnya semakin besar, kita bisa melakukan banyak kegiatan untuk penanggulangan kemiskinan," sambungnya.
Kondisi Covid-19 yang memukul ekonomi masyarakat, lanjut dia, membutuhkan penanganan yang tidak biasa untuk mengatasinya.
"Harus dengan extraordinary action. Salah satunya memanfaatkan peluang-peluang pendanaan dan sumberdaya yang lain termasuk salah satunya di dalamnya kekuatan zakat," pungkasnya. (fla)
