Erupsi Gunung Semeru
Nenek 50 Tahun Meninggal Terkena Lava Pijar Erupsi Gunung Semeru, Ditemukan di Jalanan Desa
Mbok Um (50) ditemukan oleh tim evakuasi tergeletak di jalanan desa yang hanya berjarak 50 meter dari rumahnya. Anaknya juga hilang
Penulis: Alif Nur Fitri P | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - 1 Warga Desa Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru.
Mbok Um (50) ditemukan oleh tim evakuasi tergeletak di jalanan desa yang hanya berjarak 50 meter dari rumahnya.
Kulit sekujur tubuhnya melepuh akibat terkena lava pijar erupsi Gunung Semeru.
Baca juga: Kesaksian Warga Lumajang Lari 13 KM saat Gunung Semeru Erupsi: Seperti Kiamat, 5 Motor Hangus
Menurut penuturan kerabatnya, Amin, Mbok Um diduga tak kuat berlari untuk menyelamatkan diri.
"Mungkin mau lari tapi gak kuat," kata Amin saudara Mbok Um, Sabtu (4/12/2021).
Tidak hanya Mbok Um, anak semata wayangnya juga masih dikabarkan hilang.
Diketahui, anak Mbok Um bekerja menangbang pasir dan tak bisa dihubungi hingga saat ini.
"Anaknya kalau siang ikut kerja nambang pasir, sekarang tidak tahu di mana. Dia gak bisa dihubungi," katanya.
Hingga saat ini cukup banyak laporan warga hilang.
Kesaksian Amin, Gunung Semeru erupsi sekitar pukul 14.00 WIB.
Sebelum meletus, langit terlihat cerah lalu dua kali petir menyambar di atas Puncak Jonggring Saloko.
"Jeda 3 menit-an itu angin kencang, batu-batu turun dari gunung kena atap rumah.
Terus gelap lalu tiba-tiba lava pijar sudah sampai ke pemukiman," ujarnya.
Kondisi itu membuat warga panik. Mereka berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Desa Curah Kobokan memang menjadi salah satu desa yang terdampak sangat parah.