Berita Mojokerto
Oknum Polisi RB yang Miliki Hubungan Spesial dengan NW Baru Lulus Polisi Dinas Di Polres Pasuruan
Kasat Shabara Polres Pasuruan AKP Wiksan membenarkan jika RB itu adalah anggotanya di Satuan Shabara. Ia baru saja lulus pendidikan kepolisian.
TRIBUNMATARAMAN.COM I PASURUAN - RB, anggota polisi yang dikabarkan memiliki hubungan dengan NW, mahasiswi PTN di Malang asal Mojokerto yang menenggak racun memang benar berdinas di Polres Pasuruan.
Kapolres Pasuruan AKBP Edrick Frendriz membenarkan kabar itu. Sayangnya, ia enggan memberikan komentar lebih lanjut perihal kepribadian dan informasi mendalam terkait anggotanya tersebut.
"Iya memang benar. Tapi kan kasusnya sudah ditangani Polres Mojokerto. Yang memiliki otoritas memberikan keterangan ya Polres Mojokerto," katanya saat dihubungi Sabtu, (4/12/2021).
Kasat Shabara Polres Pasuruan AKP Wiksan membenarkan jika RB itu adalah anggotanya di Satuan Shabara.
Menurutnya, ia adalah anggota yang baru saja lulus pendidikan kepolisian.
"Saya lupa pastinya kalau tidak salah lulusan tahun 2019. Tapi memang benar, kalah dia anggota saya di Satuan Shabara. Pernah di BKO dinas di bagian Sumda Polres Pasuruan," jelasnya.
Menurut Kasat, RB adalah anggota yang diam dan tidak pernah macam - macam.
"Kalau selebihnya, saya tidak memiliki kewenangan untuk menyampaikan lebih lanjut," pungkasnya.
Sementara itu, kematian NWR (23), mahasiswi sebuah PTN di Malang yang menenggak racun di pusara makam ayahnya yang sudah 100 hari meninggal, mendapat respons dari Kapolri.
Tanggapan itu langsung ditulis di Twitter orang nomor satu di kepolisian @ListyoSigitP.
Terima kasih informasinya, saat ini permasalahan sedang dalam penanganan Polda Jawa Timur dan akan segera disampaikan kepada masyarakat hasilnya. Salam Presisi.
Jawaban tersebut diberikan setelah ada beberapa unggahan terkait kematian NW yang ditulis akun Ayang Utriza Yakin@Ayang_Utriza.
Mohon YM. Bapak Kapolri
@ListyoSigitP
@DivHumas_Polri
segera temukan anggota polisi yg MEMPERKOSA mahasiswi & korban akhirnya bunuh diri. Pelaku yg polisi ini wajib dipecat, lalu serahkan ke pengadilan u/dihukum seberat-beratnya: kebiri pemerkosa & penjara seumur hidup!
YM. Bapak Kapolri
@ListyoSigitP
@DivHumas_Polri
Berdasarkan investigasi rakyat dunia maya: Ini foto "R" yg memperkosa mahasiswi yatim UNIBRAW alm "NW" & foto Bapaknya Randy anggota DPRD yg ikut-andil dlm kematian korban. Rakyat menunggu ketegasan Bapak
Tak pelak, kematian korban menjadi trending topik di media sosial.
Kasus kematian korban yang tak wajar ini mengundang reaksi warganet bahkan topik terkait mahasiswi NW trending di Twitter.
Bahkan Netizen menguppload tulisan WhatsApp yang diduga milik korban NW sebelum kejadian tersebut.
Mereka juga menyebar foto seorang anggota polisi yang diduga merupakan mantan pacar korban.
Korban mengakhiri hidupnya dengan menenggak minuman dicampur racun (Potasium) diduga di latarbelakang permasalahan asmara dan keluarga.
Surat Pernyataan
Dari pihak keluarga yang bersangkutan terkait tidak dilakukannya autopsi terhadap jenazah korban, Kamis (2/12/2021) yang menyatakan bahwa sebelum kejadian itu NW mengalami depresi setelah ayahnya meninggal tiga bulan lalu.
Kemudian, ditambah persoalan asmara hubungan dengan mantan pacarnya yang putus.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Andaru Rahutomo, mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kematian mahasiswi NW yang meninggal diduga minum racun di atas pusara ayahnya.
Korban diduga depresi lantaran permasalahan asmara dengan mantan pacarnya yang merupakan anggota Polisi berinisial (R)
"Dari hasil penyelidikan kami dapati bahwa benar si R anggota Polres Pasuruan memiliki hubungan sebelumnya dengan korban," ungkapnya, Sabtu (4/12/2021).
Andaru menyebut pihaknya bekerja sama dengan Propam Polda Jatim terkait informasi-informasi yang beredar di media sosial tersebut.
"Nah terkait dengan informasi yang beredar kami melakukan pendalaman bekerja sama dengan Propam Polda Jatim," jelasnya.
Pihaknya kini melakukan investasi terkait kasus kematian mahasiswi NW yang menyita banyak perhatian publik.
"Dan sekarang sedang dilakukan investigasi pemeriksaan hasilnya seperti apa nanti akan kita disampaikan kemudian," jelasnya.

Atensi Kapolri
Pascakematian NW (23) mahasiswi sebuah PTN di Malang di pusara ayahnya yang telah 100 hari meninggal, membuat penyidik Polda Jatim langsung bereaksi.
Pasalnya, kematian mahasiswi di atas makam ayahnya di pemakaman Dusun Sugihan, Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Kamis (2/12/2021) sekitar pukul 15.30 WIB dinilai ada hal tertentu yang menjadi biangnya.
Apalagi di sekitar lokasi ditemukan minuman diduga mengandung racun mematikan.
Cara kematian korban secara tak wajar itu diduga ada indikasi khusus antara korban dengan seorang oknum polisi.
Seorang anggota Polres Pasuruan berinisial RB telah diamankan dan menjalani pemeriksaan penyidik Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Jatim.
RB ini diduga memiliki hubungan spesial dengan NW.
Penyidik Polda Jatim juga akan memeriksa pemilik akun media sosial (medsos) yang melansir informasi mengenai sebab-sebab NW nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tak wajar.
Juga teman-teman dekat NW yang kuliah di sebuah kampus negeri terkemuka di Malang, Jatim.
Tak terkecuali anggota keluarga NW, yakni sang paman juga akan dimintai informasi untuk menguak di balik peristiwa.
Paman NW merupakan satu di antara beberapa anggota keluarga yang diduga mengetahui banyak informasi mengenai kondisi NW beberapa hari sebelum ditemukan meninggal dunia.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko, tidak menampik akan memeriksa pemilik akun medsos yang melansir informasi NW nekat mengakhiri hidup.
"Ada, kami rencananya ke depan juga itu. Kami juga (periksa) berkaitan dengan netizen yang kasih informasi, kami membutuhkan keterangannya itu," ujarnya, Sabtu (4/12/2021).
Tidak hanya itu, Polda Jatim juga akan memeriksa beberapa orang anggota keluarga NW, terutama pamannya.
Paman NW, ungkap Gatot, diduga mengetahui banyak informasi mengenai kondisi NW beberapa hari sebelum meninggal dunia.
"Iya. Bukan hanya dari pihak mahasiswanya (pihak kampus). Tapi pamannya juga kami mintai keterangan, karena pamannya banyak tahu juga permasalahannya," jelasnya.
Guna mengusut kasus tersebut, Polda Jatim telah menerjunkan tim penyidik yang dilakukan asistensinya oleh pihak Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim, bersama Polres Mojokerto.
"Tapi semua informasi yang ada akan ditindaklanjuti oleh Polda Jatim. Antara yang bersangkutan meninggal dengan isu yang ada, perlu proses khusus. Kalau dikaitkan, ya belum ada kaitannya," jelasnya.
Selama berlangsungnya penyelidikan kasus tersebut. Gatot mengatakan, pihaknya akan menerima dan menampung segala bentuk informasi yang bermuatan substansi sebagai petunjuk atas kasus tersebut.
"Yang jelas semua informasi dari masyarakat. Kami tidak mencari kesalahan dari netizen. Sekarang arahan dari pimpinan jelas," terangnya.
Tenggak Racun di Pusara Ayah
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswi sebuah PTN di Malang, NWR (23) tewas di pusara ayahnya yang sudah 100 hari meninggal dunia.
Cewek asal Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, tewas diduga setelah menenggak minuman beracun.
Korban ditemukan terkapar di atas makam ayahnya di pemakaman Dusun Sugihan, Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Kamis (2/12/2021) sekitar pukul 15.30 WIB.
Peristiwa itu pertama kali ditemukan oleh juru kunci makam Dusun Sugihan, Sugito (60).
Menurut Sugito, sebelumnya ia melihat korban mengendarai motor ke area pemakaman.
Saat itu, dia bersih-bersih pemakaman dan melihat korban sudah tergeletak dalam kondisi tak bernyawa di atas makam ayahnya yang meninggal 100 hari lalu.
"Saya melihat dia (Korban, Red) sudah telentang dan ternyata sudah meninggal,” ungkapnya, Jumat (3/12/2021).
Menurut Sugito, di lokasi ditemukan sebuah botol berisi air warna kemerahan dan cokelat diduga racun.
Korban merupakan mahasiswi semester 10 Program Studi Sastra Inggris sebuah PTN di Malang.
Sebelum peristiwa terjadi, korban beberapa kali berusaha mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di rumahnya, Rabu (1/12/2021).
Namun upaya itu digagalkan oleh ibu dan saudaranya.
"Ada botol masih ada isi dan sedotan plastik aromanya menyengat," jelasnya.
Kapolsek Sooko, AKP Moch Shohibul Yakin saat dikonfirmasi membenarkan korban meninggal diduga mengakhiri hidup lantaran depresi.
Pihaknya kini menyelidiki minimum yang diduga berisi racun.
"Minuman di botol racun namun jenisnya apa itu yang masih kami selidiki,” bebernya.
Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi terhadap jenazah korban. Hasil visum luar petugas tidak menemukan indikasi keracunan seperti busa di bagian mulut korban.
”Tidak ada busa di mulut dan luka di tubuh korban memang keracunannya itu tidak kelihatan," tandasnya. (Galih Lintartika/Luhur Pambudi/Mohammad Romadoni).