Regional
Kakak Beradik Masuk & Lulus Akmil Bareng Tak Tega Lihat Diplonco, Ayah Hanya Jebolan Tamtama
"Saya mikirin adik saya yang biasanya saya sayang-sayang, ini harus satu pendidikan, ditempa sama-sama. Jadi lebih berat buat saya"
TRIBUNMATARAMAN.COM - Raut wajah Mayor H Nasution terpancar rasa bangga saat melihat kedua putra-putrinya dilantik sebagai perwira TNI AD oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara.
"Saat mereka masuk ke lapangan saya sudah menitikkan air mata, merasa bangga," ujar Mayor H Nasution.
Sang ayah yang hanya lulusan Tamtama, tak menyangka jika kedua anaknya sukses menjadi lulusan Akademi Militer (Akmil) secara barengan.
Mayor H Nasution mengawali karir di TNI AD dari jalur Tamtama.
Pangkat yang disandang pertama adalah Prajurit Dua (Prada).

Namun nasib berkata lain. Justru nasib kedua putra-putrinya yakni Letda Inf M Indra Nasution dan Letda Chb (K) Sheila Nasution sukses lulus Akmil di Tahun 2021.
Usia Letda Indra dan Letda Sheila terpaut empat tahun.
Keduanya masuk Akmil di tahun yang sama yakni tahun 2017.
Itu lantaran Letda Indra empat kali gagal dalam kesempatan, sementara sang adik langsung diterima di percobaan pertama.
Prestasi kakak beradik ini tentu membuat orang tua mereka bangga.
Kakak beradik itu meneruskan profesi yang dijalani sang ayah yang mengabdi sebagai prajurit TNI AD sejak 34 tahun silam.
Letda Indra menceritakan bahwa ayahnya pernah terlibat dalam Operasi Seroja di Timor Timur.
"Bapak lulusan Tamtama, jadi Kopassus masuk grup 2.
Pernah Operasi Seroja di Timor Timur.
Pulang dari sana, pendidikan Antiteror Gultor dan sempat ikut misi pembebasan sandera di Papua tahun 1996," ujar Letda Indra.

Orang tua Letda Indra dan Letda Sheila, Mayor H Nasution mengatakan, di masa kecilnya anak pertamanya itu sempat tak mengenalinya.
Sebab, Indra yang masih berusia 35 hari sudah harus ditinggal olehnya pergi berdinas selama setahun.
"Indra itu belum sempat melihat saya
Di tempat tidur, saya mau peluk aja gamau dia.
Saya istirahat dia cuma nongolin kepala
Pas saya berangkat ke Papua dia baru 35 hari, setahun saya disana, saya pulang, seminggu baru kenal," ujar Mayor H Nasution berkaca-kaca.
Kini, Mayor H Nasution mengaku begitu bangga kedua buah hatinya bisa melebihi dirinya tatkala lulus sebagai perwira Akmil.
Sebagai orang tua, dia hanya berpesan agar sang anak tak pernah lupa diri darimana mereka berasal.
"34 tahun saya di Kopassus. Kalau untuk materi kita beda, yang penting bekerja untuk anak-anak.
Gausah neko-neko.
Saya sampaikan ikuti aja, mengalir seperti air," pesan Mayor H Nasution untuk kedu anaknya.
Hal senada disampaikan sang istri H Nasution.
Dia mengaku begitu
"Selalu menjadi pribadi yang rendah hati," ujar sang ibu Letda Indra dan Letda Sheila.
Cerita Sama-sama Masuk Akmil
Mengikuti seleksi Akmil bersama sang kakak membuat Letda Sheila kala itu begitu emosional.
Dia sempat menangis di pelukan kakaknya ketika mengikuti tes seleksi masuk Akmil.
"Dia bilang kamu kenapa nangis.
Kamu tes, kakak tes.
Disini ada empat kemungkinan, kamu lulus saya tidak; saya lulus kamu tidak; kita berdua sama-sama tidak lulus; atau kita berdua sama-sama lulus," ujar Letda Sheila menirukan ucapannya kala itu.
Keduanya pun akhirnya menangis haru usai sama-sama dinyatakan lulus sebagai taruna Akmil di Tahun 2017.
"Pas lulus kami berdua langsung otomatis berysukur kita sama-sama ga nyangka," kata Letda Sheila.
Tak Tega Saat Lihat Saudara Diplonco
Saat mengikuti pendidikan di Akmil, perasaan Letda Indra dan Letda Sheila campur aduk.
Selain berjuang untuk diri sendiri, rasa sedarah diantara mereka tak bisa dihilangkan.
Dari mereka merasa tak tega sampai menitihkan airmata saat melihat saudarnya diplonco saat pendidikan.
"Saya menitikkan air mata karena lihat adik saya pas diplonco.
Rambutnya dicukur pitak, baju dombrong, wajahnya kusam.
Kok adik saya begini," tutur Letda Indra menceritakan pengalamannya masa itu.
"Adik saya gapernah dapat perlakuan kasar, apalagi saya sayang banget sama adik saya ini.
Terus ngeliat adik saya diginiin (diplonco), sedih saya.
"Saya mikirin adik saya yang biasanya saya sayang-sayang, ini harus satu pendidikan, ditempa sama-sama.
Jadi lebih berat buat saya," lanjut Letda Indra.
Karenanya, sebisa mungkin Letda Indra menjaga sang adik selama mengikuti pendidikan.
Salah satu yang dilakukanya soal jatah makanan taruna.

"Kalau di ruang makan suka cari adik saya, duduk sebelah dia buat bantuin dia.
Biasanya kan porsi makan taruna pertama itu kan besar.
Biar dia juga ga terlalu menderita, saya ambil nasinya kalau pengasuh ga lihat agar dia juga ga kekenyangan," ujar Letda Indra.
Sementara itu, Letda Sheila menyebut selalu dimarahi sang kakak bila dirinya mengeluh saat mengikuti pendidikan.
"Saat saya nangis karena capke, dia bisa marah. Bahkan saya pernah ditinggal karena nangis meski dia sebenarnya enggak tega sama saya," kata Letda Sheila mengenai sosok sang kakak.
Letda Sheila dan Letda Indra menuturkan bahwa rekan seangkatannya sudah mengetahui bahwa keduanya merupakan kakak beradik.
"Tapi kalau junior sama senior pada kaget kok bisa ya kakak beradik masuk Akmil bareng," kata Letda Sheila. (TribunJakarta)