Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi, Pelaku Usaha Mikro di Kota Blitar Dilatih Pemasaran Online

TRIBUNMATARAMAN.com I BLITAR - Para pelaku usaha mikro di Kota Blitar mengikuti pelatihan sistem pemasaran online, Senin (1/11/2021). 

Dengan pelatihan pemasaran online, para pelaku usaha mikro diharapkan bisa memanfaatkan perkembangan teknologi untuk memenjajakan hasil produksinya.

Plt Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Blitar, Sad Sasmintarti mengatakan pelatihan pemasaran online bagi pelaku usaha mikro ini juga bagian upaya pemulihan ekonomi nasional dampak pandemi Covid-19. 

Baca juga: Pemkot Kediri Gelar Pelatihan Wirausaha Untuk Umum, di Sini Daftarnya

Para pelaku usaha mikro diberikan pelatihan pemasaran online agar bisa memasarkan produksinya lewat media sosial.

"Harapannya di saat pandemi dan tuntutan era digital, para pelaku usaha mikro bisa  menjajakan hasil produksinya secara online agar pertumbuhan ekonomi semakin membaik," katanya.

Dikatakannya, Dinas Koperasi dan UMKM juga akan melakukan pendampingan kepada pelaku usaha mikro setelah mendapat pelatihan. 

Pendampingan dilakukan minimal selama tiga bulan. 

"Kami akan melakukan pendampingan agar para pelaku usaha mikro benar-benar bisa mengaplikasikan hasil pelatihan," ujarnya. 

Menurutnya, jumlah pelaku usaha mikro di Kota Blitar sekitar 11.243 usaha mikro. 

Pelaku usaha mikro di Kota Blitar paling banyak bergerak di bidang makanan dan minuman. 

"Pelatihan ini kami laksanakan secara bertahap. Kali, pesertanya 160 pelaku usaha mikro," ujarnya. 

Dengan banyaknya jumlah pelaku usaha mikro, Sad berharap para pelaku usaha mikro yang sudah mendapatkan pelatihan bisa menularkan ilmunya ke pelaku usaha mikro lainnya.

"Harapannya, yang sudah mengikuti pelatihan bisa menyebarkan ilmunya ke lingkungan. Ditularkan ke pelaku usaha lain," katanya. 

Wali Kota Blitar, Santoso mengatakan pelatihan pemasaran online penting untuk para pelaku usaha mikro di era digital. 

Para pelaku usaha mikro juga harus memanfaatkan perkembangan teknologi untuk memasarkan hasil produksinya. 

Apalagi, di masa pandemi Covid-19 dengan pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat, para pelaku usaha mikro tetap bisa menjual hasil produksinya secara online. 

"Saya berharap Dinas Koperasi juga memberikan pendampingan setelah pelatihan. Agar ilmu dari pelatihan benar-benar bisa diaplikasikan oleh para pelaku usaha mikro," katanya.