Berita Tulungagung

Persiapan Menghadapi La Nina, BPBD Tulungagung Siagakan Peralatan dan Logistik

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mulai melakukan langkah antisipasi ancaman bencana hidrometeorologi akibat fenomena La Nina

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman/david yohanes
Petugas gabungan berusaha menyingkirkan pohon yang tumbang di Jl Nasional Kedungwaru-Tulungagung pada 14 september 2021 lalu. 

TRIBUNMATARAMAN.com | TULUNGAGUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mulai melakukan langkah antisipasi ancaman bencana hidrometeorologi.

Hal ini mengacu pada peringatan BMKG yang memperkirakan datangnya la nina pada November 2021 hingga Januari 2022 mendatang.

La nina adalah fenomena alam dimana udara terasa lebih dingin atau mengalami curah hujan yang lebih tinggi.

“Kami sudah persiapan menghadapi datangnya penghujan,” terang Kepala Pelaksana BPBD Tulungagung, Soeroto.

Baca juga: Santriwati di Tulungagung Mengaku Sering Jadi Korban Pelecehan Seksual Oleh Guru Ngaji

Dampak yang diantisipasi karena curah hujan yang tinggi adalah longsor dan banjir.

Wilayah yang sudah dipetakan rawan longsor ada di Kecamatan Sendang meliputi 13 desa dan Kecamatan Pagerwojo meliputi 11 desa.

Dua kecamatan itu ada di wilayah pegunungan dan sangat rawan longsor karena kontur maupun minimnya pohon penahan longsor.

“Dari desa-desa yang terpetakan rawan longsor, itu hampir mencakup semua wilayah di dua kecamatan ini,” sambung Soeroto.

Untuk mengantisipasi bencana longsor, Soeroto mengaku sudah menyiapkan peralatan evakuasi hingga logistik.

Selain itu pihaknya juga telah bersiap untuk menyewa alat berat sewaktu-waktu.

Alat berat ini akan digunakan jika ada material longsor yang tidak mungkin disingkirkan dengan alat manual.

“Ini untuk mengantisipasi jalan-jalan yang tertutup longsor. Supaya mobilitas warga tidak terganggu,”tegasnya.

Baca juga: Pemabuk di Tulungagung Teler dan Memukuli Sejumlah Warga, Setelah Sadar Baru Merasa Malu

Curah hujan tinggi juga menyebabkan sejumlah wilayah menjadi rawan banjir.

Wilayah yang dipetakan antara lain di Kecamatan Campurdarat, Besuki dan Bandung.

Khusus untuk Besuki dan Bandung merupakan banjir kiriman dari arah Kabupaten Trenggalek.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved