Regional

Mimin Istri Muda Yosef Naik Motor NMax, Apakah Serupa dengan Motor Eksekutor Subang?

Dalam laman Facebooknya, terlihat istri muda Yosef tampil tak mengenakan hijab dan terlihat lebih garang saat naik motor NMAX.

Editor: Anas Miftakhudin
Kolase facebook/tribun
kolase facebook/tribun Istri muda Yosef saat naik motor Nmax jadi sorotan. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Setelah munculnya dua kendaraan yang diduga dipakai eksekutor, pascaterbunuhnya ibu dan anak, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23), di Kampung Ciseuti Desa Jalan Cagak Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang, mulai muncul berbagai spekulasi.

Dua kendaraan yang diduga dipakai eksekutor Tuti dan Amalia adalah mobil Avanza putih dan NMax.

Istri muda Yosef, Mimin pun menjadi sorotan.

Apalagi ada beberapa postingan, istri muda Yosef ini beberapa kali foto sedang naik motor.

Di foto pertama, terlihat Mimin sedang berfoto di samping motor scoopy warna merah.

Mimin juga pernah posting foto sedang pamer naik motor jenis NMAX.

Dalam laman Facebooknya, terlihat istri muda Yosef tampil tak mengenakan hijab dan terlihat lebih garang saat naik motor NMAX.

Netizen pun langsung menyelidiki soal warna motor NMAX yang dikendarai Mimin.

"Motor NMax warna apakah yang sehari-hari di pakai Bu Mimin / K4sus Jalan Cagak Subang," tulis akun Youtube Fredy Sudaryanto Sport

Ternyata, motor NMAX yang dikendarai istri muda Yosef tersebut adalah berwarna silver.

Namun informasi yang beredar, motor yang dipakai pelaku dalam rangkaian pembunuhan ibu dan anak di Subang NMax warna biru.

Munculnya jenis kendaraan motor NMAX biru dan mobil warna putih jenis Avanza berkat penyelidikan Polres Subang bersama dengan Polda Jawa Barat dan Mabes Polri.

Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan menyampaikan kendaraan pertama yang diduga digunakan pelaku adalah Avanza berwarna putih.

"Dari kesesuaian itu, hanya sementara ini ada dugaan bahwa diduga pelaku menggunakan kendaraan, ini hanya diduga atau ada dugaan sebuah kendaraan jenis avanza warna putih.

Artinya kalaupun dia pelaku, ada hubungannya dengan kejadian tersebut," kata Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (17/9/2021).

Selain mobil Avanza, Ramadhan menyatakan kendaraan yang digunakan pelaku lain adalah sepeda motor berwarna biru.

Tim dari Bareskrim Polres saat di TKP kasus perampasan nyawa Amalia Mustika Ratu dan Tuti di Kampung Ciseuti Desa Jalan Cagak Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang, Kamis (16/9/2021) (Tribun jabar/ Dwiky)
Tim dari Bareskrim Polres saat di TKP kasus perampasan nyawa Amalia Mustika Ratu dan Tuti di Kampung Ciseuti Desa Jalan Cagak Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang, Kamis (16/9/2021) (Tribun jabar/ Dwiky) (Tribunjabar)

Lebih lanjut, Ramadhan menuturkan jenis kendaraan roda dua tersebut berjenis NMAX.

Kendaraan ini masih tengah ditelisik oleh pihak kepolisian.

"Kemudian dengan satu kendaraan lagi adalah kendaraan sepeda motor roda dua warna biru, jenis NMAX," ujar Ramadhan

Polri juga tengah menginventarisir kendaraan sepeda motor jenis tersebut di Subang.

"Jadi beberapa kendaraan diidentifikasi, tentu akan didalami lagi pemilik-pemilik kendaraan tersebut," jelasnya.

"Nah itu kalau kita lihat dari data dengan plat yang ada di sana (Jabar), ada 5.572 unit. Dari 5.572 unit itu mengerucut ada 26," tambahnya.

Penyidik pun melakukan identifikasi terhadap kendaraan-kendaraan, nomor polisi sekian.

"Ada 26 kendaraan roda dua NMAX biru. Jadi lebih mengerucut kepada warga yang ada di sekitar situ di Kab Subang," ungkapnya.

Danu Buka Suara

Keponakan almarhumah Tuti Suhartni, Danu yang sempat dikaitkan dalam pembunuhan Tuti dan Amalia angkat bicara.

Ia sempat dicurigai Yosef perihal punya kunci akses ke rumah almarhumah.

Danu akhirnya menjadi saksi dan diperiksa pihak kepolisian.

Pemeriksaan itu berkaitan dengan pengakuan Yosef, suami sekaligus ayah korban pembunuhan tentang siapa saja yang punya akses ke rumah Tuti.

Melalui kuasa hukumnya yakni Rohman Hidayat, Yosef menceritakan soal pemilik kunci rumah Tuti.

Menurut Rohman dari pengakuan Yosef, yang memiliki kunci rumah antara lain Tuti, Amalia Mustika Ratu, Yosef dan Yoris.

Selain itu menurut Rohman Hidayat, keponakan Tuti, Danu juga memiliki akses masuk ke rumah Tuti.

"Pak Yosef kepada saya berbicara bahwa salah satu dari keluarga korban itu yang memiliki akses datang ke rumah selain kedua korban, anak tertuanya Yoris dan pak Yosef sendiri," ucap Rohman Hidayat dilansir dari Tribun Jabar.

Berdasar keterangan Yosef, kata Rohman, Danu juga sering kali datang pada malam hari.

CCTV ungkap aksi wanita diduga buang bukti pembunuhan, rekam detik-detik pasca jasad Tuti ditemukan (kolase TribunJabar/Youtube Fredy)
CCTV ungkap aksi wanita diduga buang bukti pembunuhan, rekam detik-detik pasca jasad Tuti ditemukan (kolase TribunJabar/Youtube Fredy) (kolase TribunJabar/Youtube Fredy)

"Saksi lainnya itu sering datang ke rumah malam-malam, saya kurang tau jelas, memang sudah biasa aja bahwa D sering datang ke rumah, itu menurut keterangan Yosef, ya," ujar Rohman Hidayat.

Akibat pengakuan Yosef tersebut, sosok Danu sempat terseret dalam pusara pembunuhan Tuti dan Amalia.

Gusar dengan isu tersebut, Danu pun akhirnya buka suara.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas TV, pria yang punya nama lengkap Muhammad Ramdanu itu membantah semua tudingan Yosef.

Berstatus sebagai saksi dalam kasus pembunuhan Tuti dan Amalia, Danu pun blak-blakan.

Bahwa tiap kali hendak ke rumah mendiang Tuti dan Amalia, Danu selalu izin terlebih dahulu.

Hal itu lantaran Danu tak punya kunci ke rumah tersebut.

"Kalau akses mah Danu nge-WA dulu kalau mau ke rumah. Enggak ada langsung buka pintu atau apa. Kalau kunci juga enggak sama Danu," pungkas Danu dikutip pada Senin (20/9/2021).

Lebih lanjut, Danu pun menjelaskan tugasnya ketika datang ke rumah Tuti.

Sebagai keponakan sekaligus staf TU di yayasan milik Yosef, Danu mengaku hanya datang ke rumah Tuti jika disuruh.

Danu akan sigap datang jika sang bibi, Tuti memintanya.

"Kalau almarhum suruh nge-print, nyuruh beli apa, langsung buru-buru datang. Kalau disuruh aja. Danu benar-benar pegang kunci tuh kunci SMK. Kan ada duplikatnya 3. Sama Danu satu, Pak Wahyu satu, Pak Kosasih satu," ungkap Danu.

Tak hanya itu, Danu juga kerap minta izin terlebih dahulu ke Amalia, sepupunya yang jadi korban pembunuhan, jika mau ke rumah.

Alasan Danu ke rumah Tuti pun tak lain karena urusan pekerjaan.

"Kunci SMK itu sama Danu. Tapi kalau kunci rumah itu Danu enggak pegang sama sekali. Kalau mau ke rumah juga WA dulu 'Mel ada di rumah enggak ?' 'Mel ada print-an. Boleh enggak Danu ke sana?'," imbuh Danu.

Diakui Danu, dirinya bekerja sebagai staf TU di yayasan milik Yosef.

Sementara diketahui, Amalia dan Tuti, korban pembunuhan sadis di Subang berstatus sebagai bendahara di yayasan.

"Mangga wae lah, Danu enggak punya salah. Ya kalau tanggapan dari mereka dugaan bahwa Danu megang kunci, sok aja, pasrahkeun. Danu enggak pegang kunci," ungkap Danu.

Sempat dicurigai Yosef, Danu melayangkan doa agar kasus pembunuhan bibi dan sepupunya cepat terungkap.

"Harapannya mudah-mudahan terungkap, cepat terungkap. Mudah-mudahan Allah mengizinkan mengungkap siapa ini pembunuhnya," harap Danu.

Sebelumnya, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) tewas dibunuh pada 18 Agustus 2021.

Jasad ibu dan anak itu ditemukan di bagasi mobil Alphard dengan kondisi tertumpuk.

Kantongi Bukti Baru

Kabarnya, polisi menemukan bukti baru yang diduga dibuang pelaku tak jauh dari lokasi kejadian.

Bukti baru tersebut berupa bungkusan plastik warna hitam yang saat ini telah dibawa aparat kepolisian untuk dilakukan pemeriksaan.

Polisi juga telah mendapatkan rekaman CCTV di ruas Jalan Cagak, Subang Jawa Barat untuk memperkuat penyelidikan terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di subang.

Rekaman CCTV itu terpasang di tempat cucian mobil yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan tewas di bagasi mobil Alphard, 18 Agustus 2021 silam.

Dari rekaman CCTV terlihat ada perempuan misterius di waktu penemuan ibu dan anak tersebut.

Tempat pencucian mobil yang berjarak hanya 500 meter dari lokasi kejadian pembunuhan ibu dan anak di Kabupaten Subang itu bahkan sempat didatangi oleh anjing pelacak yang dikerahkan oleh pihak kepolisian.

Hal tersebut dikatakan oleh Dede Sopian (40) pemilik dari pencucian mobil pada sebelumnya memang tempat dari pencucian mobil miliknya sempat didatangi anjing pelacak milik pihak kepolisian.

Misteri Hilangnya Jejak Amalia di Medsos Usai Dibunuh, Istri Muda Yosef Ungkap Asmara Anak Tirinya (kolase Tribun Jabar)
Misteri Hilangnya Jejak Amalia di Medsos Usai Dibunuh, Istri Muda Yosef Ungkap Asmara Anak Tirinya (kolase Tribun Jabar) (Kolase TribunJabar)

"Ada anjing pelacak polisi ke sini ngacak-ngacak tong sampah yang di sini, terus ke belakang sama ke kebon," ujar Dede saat ditemui, Sabtu (18/9/2021).

Setelah itu, menurut Dede, pihak kepolisian langsung mengambil salah satu bungkusan hitam yang berada di tong sampah setelah anjing pelacak sempat menggonggong di area tersebut.

"Kalo kayaknya mah di sekitar sini menemukan di tong sampah ini mah ada gitu yang diambil," katanya.

Kendati demikian, dirinya tidak mengetahui pasti atas temuan dari anjing pelacak yang mendatangi tong sampah di area tempat pencucian miliknya tersebut.

"Keliat sama saya udah jadi areng gitu, tanpa rasa curiga juga memang setiap malam sampah yang berada di tong sampah itu rutin dibakar," ucap Dede.

Ada Sidik Jari Yosef

Selama menjadi saksi pembunuhan ibu dan anak di Subang, kakak Amalia, yakni Yoris mengaku mendapatkan bocoran soal barang bukti yang ditemukan polisi.
Barang bukti yang ditemukan polisi mengarah pada terduga pelaku.

Barang yang ditemukan mulai dari jaket, helm hingga sidik jari di lokasi pembunuhan Tuti dan Amalia.

Belum diketahui siapa pemilik barang-barang tersebut, namun beberapa diantaranya adalah milik Yosef.

Diakui Yoris, ia sempat mencurigai sang ayah, apalagi ketika mengetahui jaket Yosef terdapat bercak darah.

Ditambah lagi, sidik jari Yosef ditemukan di lokasi pembunuhan ibu dan anak tersebut.
Namun sebagai anak, Yoris berusaha untuk tetap berprasangka baik kepada sang ayah, Yosef.

"Ada curiga-curiga, tapi mana mungkin. Ah gak tahulah," ucap Yeti, menirukan ucapan Yoris, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Heri Susanto.

Yeti menceritakan, Yoris memang tak mau mencurigai siapapun sebagai sosok pembunuh ibu dan adiknya.

Menurut Yoris, ia lebih memilih untuk menunggu hasil penyelidikan Polisi dalam mengungkap siapa pembunuh Tuti dan Amalia.

TKP Pembunuhan Tuti & Amalia Kembali Didatangi Polisi, Terungkap Alasan Yosef Dipanggil Berkali-kali (Tribun Jabar/Dwiky Maulana Vellayati)
TKP Pembunuhan Tuti & Amalia Kembali Didatangi Polisi, Terungkap Alasan Yosef Dipanggil Berkali-kali (Tribun Jabar/Dwiky Maulana Vellayati) (Tribunjabar)

"Ah mana mungkin', ah gak tau ah, tapi sidik jarinya banyak si papa," kata Yeti, membocorkan curhatan Yoris.

Tak hanya sidik jari, menurut Yeti, di jaket Yosef juga terdapat bercak darah.

"Dari jaket ada darahnya', ah macam-macam, jadi gak mau, harus diterima aja," imbuh Yeti lagi.

Selain Yoris, Polisi juga mengungkap fakta baru soal motor biru diduga dikendarai pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang.

Diakui Yeti, dalam hati Yoris sempat antara percaya dan tidak percaya soal temuan polisi yang mengarah pada Yosef.

"Dalam hati, pasti ada antara percaya dan tidak percaya, cuma ya mungkin gak terlalu dipikirkan, karena kan itu bapaknya sendiri,"

"Serba bingung, serba salah, kenapa," tambah Yeti meniru ucapan Yoris.(TribunnewsBogor, Tribun Jabar, Kompas TV)

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved